DIGAULI KETIKA TIDUR
Oleh
Silvia Rahmawati
Buku-buku
jariku terserang demam, ketika aku mendapati Mimi mencumbu perangaiku
Sungai
Rhein masih mengurung arusnya, biar ujung jariku bisa nakal sama dia
Tak
ingin berkhalwat kemanapun
Dia
datang ketika aku sedang melesatkan tubuhku di atas sofa
Begitu
intimnya menggauliku
Tak
mengizinkanku mendesah
Padahal
aku sedang tertidur
Nafsunya,
tak mau menungguku dulu untuk membuka mata
Aku
digauli mati
Ingelheim
an Rhein, 19 Februari 1887
Sidoarjo, 10 Agustus 2018
MBALELO
Oleh
Silvia Rahmawati
Cihh,
gigimu itu seperti mata pancing yang diulur pakai rafia
Tertawa
saja haha hihi...
Habis
mengambil kopi punya orang-orang kurus yang tak terurus itu
Baru
saja kakiku menang arisan di Batavia
Tapi,
sudah bikin aku tersengat TBC
Bikin
kembang kempis saja
Bau
anyir penghianatan si Adipati
Mbalelo,
kau tak cakap
Mungkin
itu kata Jenderal A.J. Duymaer van Twist
Penghisap
nira orang-orang kurus, masih tertawa haha hihi
Aku
pulang saja, tutup mata
Tak
mampu menaikkan mereka ke kahyangan
Cuma,
‘mbalelo’ yang kudapat dari meneer
Sidoarjo,
10 Agustus 2018
MEMBUAHI DIRINYA SENDIRI
Oleh
Silvia Rahmawati
Terpasung
dalam keresek sendirian
Tak
ada yang bisa dinakali, Edu pun tak ada untuk menakaliku
Aku
mulai mencoba membuahi diriku sendiri
Di
Brussel, de la Fourche nomor 52
Begitu
nikmat, membuang rongsokan dari serambi kanan dan kiri jantung hatiku
Membirahi,
memuaskan jiwaku yang terlampau padat
Menyimpan
kisah di tanah sana
Max
Havelaar of de Koffieveilingen der Nederlandsche
Antara
September hingga Desember 1859, dia yang menyaksi
Lahirnya
Pembuahan
olehku sendiri
Sidoarjo, 10 Agustus 2018
(Dimuat di buku Kepada Toean Dekker, Festival Seni Multatuli 2018. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lebak, Banten)
Kuereeeen pol! Kok bisa ya bikin puisi kek gini :(
BalasHapus